Seri Women Reclaiming and Redefining Culture on Sexuality
Inisiatif dan strategi laki-laki dalam penghapusan poligami di Indonesia
Penulis:
Sri Wiyanti Eddyono
Leonie Dian Anggrasari
Kata Pengantar:
Dr. Nur Rofiah, Bil. Usm.
Tanggapan Penelitian:
Monogami, Yes. Poligami, No
Oleh Mochamad Sodik
lay out dan tata letak:
alang-alang
Cetakan Pertama :
Mei 2011
Penerbit:
Semarak Cerlang Nusa-Consultancy, Research and Education for Social Transformation (SCN-CREST)
bekerjasama dengan: Institute for Women Empowerment (IWE), Women Living Under Muslim Law (WLUML) dalam program bersama Women Reclaiming and Redefining Culture (WRRC)
Website: www.scn-crest.org
Email: This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
Daftar Isi
Pendahuluan:
Pengantar Penerbit V
Pesan Monogami Al Quran oleh Dr. Nur Rofiah, Bil. Uzm
Abstraksi
I. Pengantar
II. Stagnasi Pro dan Kontra Poligami: Kajian Literatur
Daftar Tabel
Tabel 1 : Pro dan Kontra terhadap Praktek dan Pengaturan Poligami
Tabel 2 : Pengaturan Poligami dalam UU No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan
Tabel 3 : Tahun dan Judul Buku Pro Kontra Poligami
Tabel 4 : Terbitan Pro dan Kontra Poligami yang Tersebar di Publik
III. Argumentasi dan Motivasi para Laki-laki Narasumber Menolak Poligami
IV. Strategi – strategi Menolak Poligami
V. Catatan penutup: Tantangan ke Depan Laki-laki Anti Poligami
Bibliografi
Monogami, Yes. Poligami, No Oleh Mochamad Sodik
Tentang SCN – CREST
Abstraksi
Tulisan ini memaparkan berbagai inisiatif dan strategi para laki-laki dalam upaya mendorong praktek perkawinan monogami di Indonesia. Pendokumentasian tentang inisiatif dan strategi para lakilaki menentang poligami menjadi penting di tengah kontradiksi yang terus terjadi terkait dengan perkawinan poligami. Dalam konteks Indonesia, meskipun telah ada pembatasan perkawinan poligami, poligami adalah wujud pengontrolan dan pembatasan seksualitas perempuan. Namun, poligami tidak semata-mata isu perempuan, tapi laki-laki dan perempuan. Poligami tidak saja mengorbankan perempuan tapi juga dalam cerita yang dipaparkan oleh narasumber dalam penelitian ini, tapi juga berpengaruh terhadap kehidupan laki-laki.
Mereka yang menolak praktek poligami dalam paper ini meletakkan rasa keadilan sebagai dasar argumentasi mereka. Keadilan yang mereka acu adalah keadilan yang sifatnya substantif dan mempertimbangkan rasa perempuan, yang selama ini abai dalam wacana keadilan yang lebih mengarah pada kuantitas semata. Para laki-laki ini memiliki pengalaman baik secara langsung ataupun tidak langsung bersentuhan dengan para korban poligami dan para perempuan yang memperjuangkan ketidakadilan. Hal ini mempengaruhi sikap tegas mereka untuk menolak poligami.
Strategi-strategi yang mereka telah lakukan adalah i) reintepretasi teks agama dan sosialisasi penafsiran baru tersebut kepada khalayak yang lebih luas; ii) dokumentasian data dan fakta poligami dan dampaknya terhadap kemanusiaan; iii) perumusan ulang bahasa yang tepat untuk khalayak umum sesuai dengan konteksnya; iv) Memulai dari diri sendiri dan mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari; v) Membangun komunitas untuk saling menjaga komitmen.
Sebagian besar narasumber melihat bahwa tantangan terbesar adalah pandangan masyarakat yang masih sangat mengacu pada teks pada agama dan menggunakan agama sebagai legitimasi perilaku mereka. Mereka juga menyadari sulitnya berhadapan dengan sesama lelaki yang memiliki pandangan bersebrangan. Namun demikian mereka masih optimis bahwa dengan strategi yang tepat, pandangan mereka dapat diterima oleh masyarakat.
Selain hasil pendokumentasikan, tulisan ini juga disertai oleh pembahasan mengenai poligami dalam Islam yang Kata kunci: poligami, seksualitas, feminis laki-laki, inisiatif dan strategi laki-laki.
Download this file