• Rapat Koordinasi JRMK (Jaringan Rakyat Miskin Kota) Jakarta
    Rapat Koordinasi JRMK (Jaringan Rakyat Miskin Kota) Jakarta

    November, 2015

  • Penguatan Pekerja Rumahan dan Organisasi Pekerja Rumahan untuk Advokasi Kerja Layak
    Penguatan Pekerja Rumahan dan Organisasi Pekerja Rumahan untuk Advokasi Kerja Layak
  • Lokalatih Pengintegrasian Perspektif Gender dalam Kelembagaan dan Program
    Lokalatih Pengintegrasian Perspektif Gender dalam Kelembagaan dan Program
  • Renstra SCN-CREST, Juni 2016
    Renstra SCN-CREST, Juni 2016
  • Seminar Hasil Penelitian SCN CREST - UNRISD
    Seminar Hasil Penelitian SCN CREST - UNRISD

Search SCN-CREST Publication

Sunday, 09 February 2014 22:13

Compiling a database of progressive cultural resources on women’s land rights: interpretations, experts, media products (Bahasa Indonesia)

Compiling a database of progressive cultural resources on women’s land rights: interpretations, experts, media products (Bahasa Indonesia)

 

Original Schedule: March – November 2010

 

Project Objectives:

  1. Developing of data base of progressive culture resources derived from multiple sources, including religious interpretations, national policies, civil law, customary law, local beliefs and practices, UN conventions to whish the country is a signatory;
  2. Analysis and evaluation of the different progressive culture resources, indicating what options are available, with what advantages and disadvantages;
  3. Building a directory of progressive experts on the different progressive cultural resources;
  4. Production and dissemination of user-friendly media products on progressive cultural resources and the views of progressive experts, as well as dissemination through the mass media.

 

Semarak Cerlang Nusa – Consultancy, Research and Education for Social Transformation (SCN - CREST) dan The Institute for Women’s Empowerment (IWE)

 

Period of activities: April – August 2010

Reported: …. October 2010

 

III. Perubahan aktivitas sebagai dampak dari penyesuaian anggaran

Penting untuk disampaikan dalam kesempatan ini bahwa dana yang direncanakan dalam mata uang Euro mengalami penurunan nilai terhadap rupiah yang cukup signifikan. Di dalam proposal perhitungan nilai mata uang Euro terhadap rupiah adalah 1 Euro = 12,000 IDR, namun hingga dimulainya aktivitas program menurun hingga 1 Euro = sekitar 10,000 IDR, artinya telah terjadi penurunan nilai untuk setiap 1 (satu) Euro sebesar 2,000 IDR.

 

 

Akibat dari penurunan nilai mata uang tersebut, ada beberapa hal mengalami perubahan:

  • Kurun waktu pelaksanaan proyek, sekiranya akan diselenggarakan dalam kurun waktu 2 bulan persiapan (April-Mei) dan 6 bulan pelaksanaan (Juli-Desember) akhirnya disepakati untuk diperpendek menjadi 4 bulan pelaksanaan. Untuk wilayah Padang Pariaman Sumatera Barat mulai Agustus 2010 berakhir November 2010, sedangkan untuk wilayah Nusa Tenggara Barat mulai Juli 2010 hingga Oktober 2010. Sedangkan SCN CREST sendiri aktivitas program telah dilakukan sejak bulan Maret 2010 hingga bulan November 2010;
  • Mengalami perubahan output, berikut penjelesan singkat mengenai perubahan output yang terjadi: 

Salah satu output dari project ini terkait dengan project WIPR lain adalah dalam rencana (proposal) akan mendokumentasikan ‘cerita suskses’ perempuan dalam bentuk film yang akan digunakan sebagai salah satu bahan pembelajaran mengenai ‘metodologi capacity building’. Namun karena waktu dan dana yang terbatas maka untuk saat ini disepakati ‘cerita sukses’ tidak dalam bentuk film tetapi dalam bentuk narasi atau ‘cerita pengalaman perempuan/ Her’s Story’, yang akan dilengkapi dengan gambar foto.

 

IV. Tantangan yang dihadapi, dan cara menyikapi tantangan tersebut:

Tantangan yang paling berkesan adalah tantangan penurunan nilai mata uang Euro terhadap rupiah, namun tantangan ini telah diansipasi seperti penjelasan kami di atas pada nomor (III).

 

Tantangan lain adalah bahwa isu WIPR ini merupakan hal baru bagi ketiga tim (NTB, Padang, Jakarta/Nasional). Meskipun ketiga tim telah berkecimpung lama di bidang pemberdayaan perempuan dan upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan seperti yang dilakukan oleh tim LBH APIK NTB, namun isu spesifik tentang hak perempuan akan waris dan kepemilikan tanah merupakan isu baru.

 

Untuk mengetahui lebih baik tentang isu WIPR lebih lanjut, upaya mencari, membaca serta mempelajari berbagai buku atau bahan bacaan lain mengenai hal ini baik ditinjau dari konteks ajaran agama maupun konteks adat setempat merupakan hal sangat penting yang harus dilakukan. Selain itu, lokakarya Internasional yang diselenggarakan bulan Juni lalu di Jakarta dan lokakarya yang diselenggarakan di masing-masing wilayah sangat berguna memberikan gambaran umum awal situasi dan kondisi WIPR.

 

Download this file

Additional Info

  • Publication Type: Research Report
  • Topic: Gender analysis

Visitors Counter

01280137
Today
Yesterday
This Week
Last Week
This Month
Last Month
All days
54
358
1753
651133
6613
10484
1280137

Like SCN-CREST

Login