Inisiatif Perempuan Guru TK Non PNS yang Tergabung dalam PGWB (Paguyuban Guru Wiyata Bakti) di Kabupaten Bantul
[Para guru ini mendapat perlakuan tidak adil dari oknum pemerintah berupa potongan atau pungutan yang tidak resmi dari insentif yang mereka terima. Tidak semua guru TK non PNS berani untuk mempertanyakan ketidakadilan ini, para guru mengganggapnya sebagai tanda terimakasih karena telah membantu mereka sehingga dana insentif turun. Namun para guru akhirnya menyadari bahwa pemotongan itu “illegal” yang kemudian diperjuangkan hingga mereka mendapatkan haknya secara utuh]
Laporan Penelitian 2010
Ditulis oleh
Sri Marpinjun
Sri Wiyanti Eddyono
Tri Lestari Dewi Saraswati
Bahan- bahan dari:
Linawati
Sutrisnowati
Laporan Penelitian ini disusun atas kerjasama SCN CREST dengan LSPPA-Yogyakarta dalam rangka program penelitian pemberdayaan perempuan dalam konteks muslim pada tahun 2010
DAFTAR ISI
ABSTRAKSI
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II: HUBUNGAN ANTARA GURU TK NON PNS DENGAN PEMERINTAH
Perkembangan Pemaknaan dan Pilihan Perempuan
Narasumber
Struktur Kekuasaan dalam Konteks Guru TK Non PNS
Ketergantungan Guru Non PNS dan Kasus Pemotongan/Pungutan Liar
BAB III: INISIATIF GURU NON PNS MELALUI PGWB
Inisiatif PGWB Kecamatan Banguntapan
Inisiatif PGWB Kabupaten
BAB IV: PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
…
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mevalidasi teori WEMC bawa pemberdayaan perempuan pertama-tama ditentukan oleh bagaimana perempuan memanfaatkan kesempatan yang dihadapinya. Argumentasi penelitian ini ialah ketika perempuan mempunyai kemampuan untuk mengidentifikasi masalah dan mempunyai kapasitas untuk menandai dan menganalisis masalah yang ada pada perempuan maka perempuan akan mempunyai keberanian dan starategi untuk menawar kekuasaan.
Sample atau responden dalam penelitian ini ialah kelompok guru TK Non PNS yang tergabung dalam PGWB (Paguyuban Guru Wiyata Bakti). Para guru ini mendapat perlakuanidak adil dari oknum pemerintah berupa potongan atau pungutan yang tidak resmi dariinsentif yang mereka terima. Tidak semua guru TK non PNS berani untuk mempertanyakan ketidakadilan ini, para guru mengganggapnya sebagai tanda terimakasih karena telah
membantu mereka sehingga dana insnetif turun. Namun ada beberapa guru yang tergelitik untuk mempertanyakan dan ingin merubah situasi. Akhirnya para guru ini tergabung denganWEMC serta melakukan penelitian bersama. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pilihan apa yang diambil para guru untuk menyelesaikan masalah ketidakadilan ini dan strategi yang dilakukan melalui organisasi PGWB.
...
BAB IV
PENUTUP
Keberhasilan yang dicapai para guru yang tergabung dalam PGWB, didorong adanya persamaan tujuan yaitu adanya keinginan untuk merubah situasi ketidakadilan yang mereka alami. Bisa dibilang persamaan nasiblah yang membuat mereka bersatu dan berjuang bersama menjadi satu gerakan kolektif. Serta para guru telah mampu mengidentifikasi bahwa PGWB bisa dijadikan Wahana untuk berjuang bersama. Dengan anggota 1200 guru merupakan kekuatan yang besar untuk “ posisi tawar” mereka dengan pemegang kebijakan.
Kesadaran ini mereka peroleh ketika melakukan hasil dari survey penelitian yang dilakukan mereka sendiri. “Aha” (terhadap ketidakadilan) menjadi faktor pembuka kunci untuk seseorang tergerak untuk melakukan perubahan.
Peningkatan kapasitas yang difasilitasi oleh WEMC LSPPA, semakin mempercepat proses meningkatnya kesadaran mereka menjadi ke “kesadaran kritis”. Sehingga mereka mampu untuk mengidentifikasi akar masalah, sehingga strategi yang dipilih bisa tepat.
Dari pengalaman melakukan penelitian bersama dengan para guru non PNS yang tergabung dalam PGWB TK Kabupaten Bantul adalah ketika seseorang “sadar” akan situasinya dan punya kemauan untuk berubah maka individu ini akan membuat strategi. Apapun bentuk strateginya tetapi akan berujung pada perubahan yang diinginkan. Pilihan strategi disetiapindividu/organisasi bisa tidak sama meskipun masalah sama. Karena sangat tergantung pada situasi dan kondisi dimana individu/organisasi tersebut berada.