Kebanyakan, perencanaan strategis (strategic planning) atau evaluasi program dilakukan dengan menggunakan pendekatan SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats). Namun, sejak tahun 1990an David Cooperrider merintis pendekatan Appreciative Inquiry (AI) yang mendasarkan diri pada kajian apresiatif.
A.Appreciative Inquiry (AI)
Sebagai pendekatan yang memberi penghargaan positif pada factor internal dan eksternal, AI memiliki ciri-ciri antara lain menekankan hal positif yang dicapai, memusatkan perhatian pada kekuatan daripada kelemahan, serta fokus pada hal-hal yang berjalan baik daripada hal-hal buruk yang terjadi.
Institutional Development Framework (IDF) - kerangka perkembangan kelembagan merupakan sebuah alat yang dikembangkan oleh Mark Renzi (1996) dari Partners in Dynamic Management dan Management Systems International. Sebagai perangkat terpadu untuk pengembangan kelembagaan diciptakan berdasarkan pengalaman di kalangan Lembaga non-pemerintah yang memang berorientasi pada pelayanan pada masyarakat.
Konsep Dasar IDF
Pemantauan dengan menggunakan IDF memusatkan perhatian pada berbagai aspek/komponen yang ada dalam sebuah Lembaga. Sehingga berbeda dengan pemantauan program yang lebih menekankan tinjauan atas hasil kegiatan dan capaian tujuan program; atau evaluasi dampak yang hendak menilai capaian program pada masyarakat luas. Konsep dasar IDF menekankan pada pentingnya tujuh elemen dalam organisasi, yaitu:
Jl. Kalibata Utara I No.38A
Kalibata - Pancoran
Jakarta Selatan 12740
T : 085311987423
E : office@scn-crest.org
W: www.scn-crest.org